SORONG, mediabetewnews.com – Anggota DPD RI Dapil Papua Barat Daya, Senator Paul Finsen Mayor (PFM) menyoroti perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Papua terlebih khusus di Provinsi Papua Barat Daya yang banyaknya mempekerjakan tenaga kerja dari luar Papua ketimbang tenaga kerja Orang Asli Papua (OAP).
Dikatakan Senator PFM, banyak pencaker OAP dan blasteran (peranakan) melaporkan bahwa pencaker luar Papua lebih banyak dari OAP, pencaker yang lahir dan besar yang dipekerjakan pada Perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Papua Barat Daya.
“Ini Otsus ya!!, jadi pencaker yang harus diurus terlebih dahulu adalah OAP, kemudian yang mamanya atau bapanya OAP. Setelah itu mereka yang lahir dan besar di tanah Papua. Ketiga kategori ini yang harus lebih dulu diprioritaskan,” terang Senator asal PBD yang dikenal dengan Pace Rambut Merah.
Namun kata Senator PFM, kenyataannya tidak demikian, banyak perusahaan khususnya perusahaan pertambangan banyak yang membawa tenaga kerja dari luar. Bahkan kontraktor yang mendapat pekerjaaan juga bukan berasal dari Papua tetapi dari luar yang selalu bekerjasama dengan PT Gag Nikel sehingga lebih banyak mendatangkan tenaga kerja dari luar Papua ketimbang tenaga kerja dari Papua khususnya Papua Barat Daya sama halnya dengan kontraktor, jarang sekali pihak Perusahaan memberdayakan jasa kontraktor lokal.
Hal ini terbukti dengan kurang lebih 400 karyawan yang mengadu ke LBH PBHKP Sorong terkait dengan gaji mereka yang belum dibayar oleh kontraktor yang mendapat pekerjaan dari PT Gag Nikel dan tenaga kerja yang datang mengadu ke LBH PBHKP adalah tanaga kerja yang berasal dari luar Papua. Mereka berdomisili di Jakarta.
“Saya selaku wakil rakyat dari Papua Barat Daya yang duduk di DPD RI sudah banyak dapat laporan, pasti saya akan turun ke PT Gag Nikel dan perusahaan lainnya baik yang bergerak di bidang pertambangan, perkebunan, Migas dan kehutanan,” terang Senator PFM.
Dikatakan Senator PFM, banyak sumber daya manusia (SDM) di Papua Barat Daya apalagi dalam bidang pertambangan, lalu mengapa Perusahaan harus mengambil tenaga kerja dari luar Papua bahkan sampai pekerjaan kasar pun tenaganya diambil dari luar, Ada apa ini? Padahal banyak sarjana menganggur dan tamatan SMA maupun SMK di Papua Barat Daya yang menggangur.
“Kenapa bawa pekerja dari luar Papua Barat Daya, sebaiknya kembalikan mereka saja. Kemudian rekrut tenaga kerja yang 3 kriteria yang saya sampaikan itu. Kemudian yang perlu saya pertanyakan lagi apa dampak dari kehadiran perusahaan PT Gag Nikel yang masuk dalam wilayah kepulauan PAM Distrik Waigeo Barat Kepulauan. Apa dampak yang diterima oleh Masyarakat selama ini, ” terangnya. (jason)