WAISAI, mediabetewnews.com – Pemerintah Kabupaten Raja Ampat untuk sementara melarang wisatawan untuk berkunjung ke spot wisata Pulau Wayag dan Distrik Waigeo Barat Kepulauan.
Larangan ini disampaikan Bupati Raja Ampat, Orideko Burdam menyikapi aksi masyarakat Kawei yang melarang aktivitas pariwisata di kawasan Pulau Wayag imbas dari penutupan tambang Nikel di Kawei oleh pemerintah pusat.
“Pemerintah Kabupaten Raja Ampat sementara melarang wisatawan untuk berkunjung ke kawasan Pulau Wayag yang sementara ini ditutup untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkap Bupati Raja Ampat kepada awak media di Waisai, Rabu 11 Juni 2025.
Pemilik hak ulayat Pulau Kawe tempat dimana PT Kawey Sejahtera Mining beroperasi kecewa saat mendengar putusan pemerintah pusat mencabut Ijin Usaha Pertambangan 4 perusahaan tambang nikel di Raja Ampat terhitung sejak Selasa 9 Juni 2025 dan saat itu juga mereka langsung melarang aktivitas pariwisata di kawasan Kepulauan Wayag yang merupakan hak ulayat mereka.
Sementara pengusaha homestay di kawasan wisata Kepulauan Wayag dihimbau untuk tidak mengizinkan tamu untuk menuju spot-spot wisata di kawasan Kepulauan Wayag.
“Pengusaha-pengusaha wisata khususnya homestay jangan dulu mengizinkan tamu atau wisatawan menuju lokasi tersebut, karena ini masih panas, semua darah masih mendidih yang akan berimbas kepada hal-halyang tidak diinginkan kepada pengunjung wisata ini,” himbau Bupati.
Disisi lain pengusaha homestay di Raja Ampat mengalami imbas mencuatnya pemberitaan masalah kerusakan alam Raja Ampat akibat pertambangan nikel
Pengelola homestay Siola di jalan Batanta Kota Waisai Kabupaten Raja Ampat, Lani mengaku mengalami penurunan pengunjung sejak isu kerusakan lingkungan di Raja Ampat mencuat.
“Banyak tamu yang sudah memesan kamar, justru kemudian membatalkan niatnya berkunjung ke Raja Ampat imbasnya homestay mulai sepi pengunjung,” ujar Lani saat berbincang-vincang dengan awak media.
Lanjut Lani, sejauh ini biasa saja namun karena ada isu-isu terkait pertambangan jadi mereka memutuskan untuk tidak datang dulu ke Raja Ampat membuat sehingga kurangnya pengunjung datang ke Raja Ampat.
Untuk mengatasi hal ini Bupati Raja Ampat, Orideko Burdam beberapa hari terakhir ini gencar mengunjungi 4 lokasi tambang yang telah dicabut IUP-nya untuk mengajak masyarakat agar tidak melakukan pelarangan masuk di spot-spot wisata yang ada di kawasannya.