Beranda Lintas Papua Ruas Jalan Osok Licin, Banyak Masyarakat Jadi Korban Lakalantas, Diduga Pihak Berwenang...

Ruas Jalan Osok Licin, Banyak Masyarakat Jadi Korban Lakalantas, Diduga Pihak Berwenang Tutup Mata

4
0
BERBAGI

AIMAS, mediabetewnews.com – Debu beterbangan, jalan penuh lumpur dan licin. Inilah pemandangan sehari-hari di ruas Jalan Osok, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, yang kini berubah menjadi arena lakalantas akibat aktivitas galian C di sekitarnya. Sudah banyak pengendara menjadi korban, namun pengelola tambang dan pihak berwenang tampak memilih menutup mata.

Sandi, salah satu warga yang keluarganya menjadi korban, menuturkan dengan nada geram bahwa kondisi jalan sudah di luar batas kewajaran. Istri dan anaknya terjatuh akibat jalan yang licin karena tumpahan material dari truk-truk pengangkut galian.

“Saya kesal dan kecewa. Perusahaan galian C di Jalan Osok itu terkesan tidak punya rasa tanggung jawab sedikit pun. Jalan ini kan dipakai masyarakat tiap hari, bukan jalur pribadi mereka.
Tapi mereka seenaknya saja, tanpa kontrol, tanpa pengawasan. Kalau sudah begini, siapa yang tanggung jawab?” tegas Sandi.

Ia menambahkan, praktik ugal-ugalan para sopir truk sudah menjadi pemandangan biasa. Demi mengejar ritase, truk dibiarkan lalu-lalang tanpa penutup terpal, menyebabkan tumpahan material di sepanjang jalan. Debu menebal, aspal rusak, dan licin saat terkena hujan kombinasi maut bagi pengendara.

“Mereka kejar setoran, bak truk dibiarkan terbuka, batu dan tanah berjatuhan ke jalan. Pas panas, jalan berdebu, pas hujan berubah jadi lumpur.
Pengelola kuari cuma duduk manis di balik meja, pura-pura tidak tahu. Padahal mereka tahu persis apa akibatnya,” ujarnya dengan nada tinggi.Kamis (23/10/25)

Bukan hanya jalan yang rusak, tapi keselamatan warga kini dipertaruhkan. Di beberapa titik, aspal sudah hancur tergerus ban truk bermuatan berat. Tumpahan material yang mengeras lalu terinjak ban justru menambah licin permukaan jalan.

Ironisnya, meski sudah berulang kali diingatkan, pengelola galian C tetap tidak melakukan langkah pencegahan seperti penyiraman jalan dengan air pada musim panas atau perbaikan drainase di area operasional.

“Diarahkan berkali-kali, tapi mereka tetap cuek. Katanya nanti, nanti. Sementara warga terus jadi korban. Kalau begini terus, lama-lama bukan cuma korban luka, tapi bisa makan korban jiwa,” kata Sandi dengan nada getir.

Ia menyampaikan anaknya berusia 16 tahun mengalami kecelakaan di area tersebut akibat jalan licin . Korban mengalami luka cukup serius jempol kaki kiri harus dioperasi, lutut kiri luka gesekan, dan bahu kiri lecet akibat terjatuh. Saat ini, korban masih dalam perawatan medis dan belum bisa kembali beraktivitas.

Aktivitas galian C yang dibiarkan tanpa kontrol ini bukan hanya mencoreng wajah industri pertambangan, tetapi juga menyingkap lemahnya pengawasan pemerintah daerah Kabupaten Sorong, khususnya dinas terkait. Jalan publik berubah menjadi jalur industri, keselamatan warga dikorbankan demi keuntungan segelintir pihak.

Kini warga berharap ada tindakan tegas, bukan sekadar imbauan basa-basi, baik dari Pemerintah Kabupaten Sorong maupun instansi penegak hukum. Karena di Jalan Osok, bukan hanya material yang berjatuhan, tapi juga rasa aman masyarakat yang ikut hancur.

PENULIS : JASON

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here