Beranda Lintas Papua Protes IUP Dicabut Masyarakat Adat Kawei Palang Pulau Mayag

Protes IUP Dicabut Masyarakat Adat Kawei Palang Pulau Mayag

44
0
BERBAGI

Raja Ampat, mediabetewnews.com – Salah satu spot wisata populer di Raja Ampat, Pulau Wayag mendadak dipalang oleh masyarakat adat suku Kawei. Pemilik Pulau Wayag protes atas sikap pemerintah yang mencabut Izin Usaha Pertambangan (IUP) dari PT Kawei Sejahtera Mining (KSM).

Pemalangan salah satu destinasi wisata terkenal di Raja Ampat oleh empat marga, yaitu Ayelo, Daat, Ayei dan Arempele telah berlangsung sejak Senin sore, 09 Juni 2025.

Tokoh adat sekaligus salah satu pemilik hak ulayat Pulau Kawei Luther Ayelo melalui siaran pers yang diterima, Selasa, 10 Juni 2025 menyebutkan kami atas nama empat marga menutup seluruh aktivitas pariwisata di Kepulauan Wayag.

” Kami tidak mengganggu wisata, tapi kenapa atas nama pariwisata justru mau mengganggu perusahaan yang telah kami perjuangkan demi masa depan anak cucu kami,” tulis

Luther Ayelo menyebut bahwa pemalangan dilakukan karena pemerintah pusat berencana mencabut IUP empat perusahaan tambang nikel, salah satunya PT Kawei Sejahtera Mining (KSM).

” Harus diketahui bahwa PT Kawei Sejahtera Mining (KSM) beroperasi di pulau Kawei berdasarkan kesepakatan dengan masyarakat adat Kawei,” tegasnya.

Dia menambahkan, tambang justru membuka peluang ekonomi baru bagi mereka, berbeda dengan sektor pariwisata yang dinilai belum memberikan kontribusi nyata terhadap kesejahteraan warga lokal.

” Kami tidak mencuri, kami kerja di atas tanah kami sendiri. Kalau perusahaan kami ditutup, maka pulau Wayag juga kami tutup,” ujar Luther Ayelo.

Dia mengaku bahwa masyarakat mengecam penyebaran konten di media sosial yang dinilai menyesatkan dan menyudutkan perjuangan masyarakat adat suku Kawei.

” Tuntutan ini murni demi mempertahankan hak atas tanah adat serta masa depan ekonomi yang lebih menjanjikan bagi generasi penerus,” kata Luther Ayelo.

Luther Ayelo pun mendesak pemerintah pusat membatalkan pencabutan IUP tambang serta mempertimbangkan dampak sosial-ekonomi yang akan ditimbulkan, termasuk nasib ratusan pekerja lokal.

Sebelumnya Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan mencabut IUP empat perusahaan nikel yang beroperasi di Raja Ampat.

Empat perusahaan yang dicabut IUPnya, yaitu PT Kawei Sejahtera Mining (KSM), PT Anugrah Surya Pratama (ASP) dan PT Mulia Raymond Perkasa (MRP) serta PT Nurham. (edi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here