Sorong, mediabetewnews.com – Perang Israel Vs Iran menjadi ajang parade kekuatan militer dan teknologi tingkat tinggi. Saling berbalas serangan memicu ketegangan diantara Negara-negara Arab.
Ketegangan yang meluas dan melibatkan aliansi politik antara kedua negara semakin menegaskan Marshap politik hubungan internasional realisme klasik.
Realisme klasik adalah teori hubungan internasional yang berpendapat bahwa politik internasional didorong oleh sifat dasar manusia yang egois dan berorientasi pada kekuasaan.Si vis pacem, para bellum” adalah sebuah pepatah Latin yang berarti “Jika kamu menginginkan perdamaian, bersiaplah untuk perang”
Konflik Israel vs Iran akan berdampak langsung kepada semua negara tanpa terkecuali. Hubungan ketergantungan antara negara terutama dalam hal Sumberdaya alam minyak dan gas akan menciptakan krisis energi di semua negara.
Iran sebagai Produsen Minyak dan Gas sedang terlibat aktif dalam perang sehingga distribusi minyak duniapun akan ikut terganggu. Lagi-lagi isu keamanan dan ketahanan energi akan merebak ke semua negara termasuk Indonesia.
*Posisi Papua Jantung Geopolitik Ekonomi Dunia*
Mencermati dinamika politik global yang memuncak, Senator ARK yang JUGA merupakan Alumni Jurusan Ilmu Hubungan Internasioanl UPN Vetsran Jogjakarta ini memberikan pandangannya terkait geopolitik dunia dan kaitannya dengan posisi strategis Papua.
Dalam geopolitik ekonomi dunia, terutama sebagai jalur perdagangan internasional dan sumber daya alam yang kaya. Papua memiliki posisi strategis sebagai pintu gerbang Indonesia ke kawasan Pasifik, baik melalui jalur darat maupun laut.
Letak Papua yang strategis juga memengaruhi dinamika geopolitik di kawasan Asia dan Pascific seperti Indonesia, Palau, Papua Nugini dan Australia.
Dari aspek kepentingan Papua sangat penting dari semua aspek. Kepentingan global menyangkut Sumber daya alam yang melimpah, seperti gas alam, minyak, emas, nikel, batu bara, dan kayu, hasil ikan laut juga menjadikannya target investasi dan perdagangan yang penting.
Selain sumberdaya alam, secara letak Geografis Papua sanggat staretgis untuk membangu pertahanan keamanan.
Sejarah telah membuktikan bahwa perang dunia kedua menjadikan Papua sebagai medan pertempuran antara sekutu. Antara Amerika dan Jepang bahkan perang Inggris pernah terjadi pertempuran di Papua.
Karena itu, sebagai penyedia Sumberdaya alam penyuplai energi, Papua perlu pendekatan Geopolitik Ekonomi yang komprehensif. Papua harus di jadikan basis Produksi, penguatan teknologi, pengembangan infrastruktur dan penguatan ekonomi.
Selain isu ketahanan dan keamanan energi, keamanan dan ketahanan Pangan menjadi penting untuk menjaga stabilitas pangan nasional tetapi juga daerah.
Karena itu penting untuk melakukan penguatan Sumberdaya manusia Papua, transformasi teknologi pertanian, Hilirisasi sektor pertanian, perikanan dan UMKM perlu di kembangkan. Penguatan teknologi pertahanan serta system pertahanan semesta perlu di kembangkan untuk menjamin stabilitas Geopolitik Ekonomi kawasan.
Jika Iran mengalami embargo ekonomi atau Iran berhasil mengendalikan Sumberdaya minyaknya, maka masing-masing Negara akan kembali pada kemandirian ekonomi sendiri. Ketersediaan Sumberdaya alam milik masing-masing Negara akan di Proteksi untuk kepentingan masing-masing Negara.
Begitu pula Indonesia dalam konteks geopolitik ini. Bagaimana Indonesia bisa Aman dari aspek energi. Jika Sumberdaya alam terus mengalami kebocoran seperti ini, bukan tidak mungkin Indonesia juga akan mengalami kesulitan karena sejauh ini hanya menjual tanpa mengolah dan mengelolanya sendiri. Hilirisasi atau Industrialiasia penting untuk di kembangkan. Inovasi yang ramah lingkungan perlu di kembangkan untuk mengantisipasi keadaan dunia tidak pasti saat ini.
Agustinus R. Kambuaya, SIP, SH. Anggota DPD/ MPR RI, Alumni UPN Veteran Jogjakarta Jurusan Ilmu Hubungan Internasional
