Beranda Dikkes Pelatihan Keamanan Pangan Siap Saji:DinMinimalisir Keracunan dan Human Error, SPPG Gelar Pelatihan...

Pelatihan Keamanan Pangan Siap Saji:DinMinimalisir Keracunan dan Human Error, SPPG Gelar Pelatihan Pangan Siap Saji

17
0
BERBAGI

KOTA SORONG, mediabetewnews.com – Dalam upaya memperkuat kesadaran akan pentingnya keamanan pangan dan higienitas dapur, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) se-Kota Sorong menggelar kegiatan Pelatihan Keamanan Pangan Siap Saji bagi Penjamah Pangan Dapur SPPG Kota Sorong Tahun 2025, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Sorong, Badan Gizi Nasional Republik Indonesia, serta didukung oleh Kementerian Kesehatan RI melalui program Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat).

Pelatihan yang digelar di Drei Kinder, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (25/10/2025), diikuti oleh perwakilan SPPG dari berbagai wilayah. Kegiatan berlangsung dalam suasana hangat namun penuh antusiasme, menandai komitmen bersama untuk memperkuat ketahanan pangan berbasis masyarakat serta mendorong dapur-dapur SPPG menjadi garda terdepan dalam penyediaan makanan sehat, higienis, dan bergizi seimbang.

Hadir sebagai narasumber, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Sorong, Benyamin Gifelem, S.KM., MPH, bersama Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga, Mery Tandigau, SKM. Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Badan Gizi Nasional RI sebagai mitra strategis dalam memastikan penerapan standar keamanan pangan di seluruh wilayah.

Dalam paparannya, Benyamin Gifelem menekankan pentingnya peran penjamah makanan sebagai ujung tombak dalam menjaga mutu dan keamanan pangan di setiap dapur pelayanan. Menurutnya, kesalahan sekecil apapun di dapur dapat berdampak besar pada kesehatan masyarakat.

“Kita bicara soal tanggung jawab yang tidak hanya soal rasa, tapi soal kesehatan. Human error seperti penyimpanan bahan yang salah atau suhu masak yang tidak sesuai bisa menyebabkan makanan tidak layak konsumsi, bahkan berujung pada keracunan. Itu yang harus dicegah sedini mungkin,” tegas Benyamin.

Ia juga menjelaskan pentingnya penerapan Manajemen Berbasis Gizi dalam setiap proses pengolahan makanan. Prinsip tersebut mencakup perencanaan menu yang seimbang, pengolahan bahan pangan secara benar, serta pengawasan ketat terhadap proses penyajian agar makanan yang dihasilkan tidak hanya lezat tetapi juga aman dikonsumsi.

“Ketahanan pangan dimulai dari dapur yang sadar akan kesehatan. Kalau dapurnya aman, maka tubuh dan masyarakatnya pun akan kuat,” tambahnya.

Sementara itu, Mery Tandigau memaparkan materi seputar kesehatan lingkungan dan praktik higienitas dapur. Ia menyoroti pentingnya perilaku bersih dan sehat mulai dari kebersihan peralatan masak, ketersediaan air bersih, hingga pengelolaan limbah dapur yang benar.

“Lingkungan dapur yang bersih adalah benteng pertama ketahanan pangan. Semua dimulai dari kesadaran kecil seperti mencuci tangan sebelum mengolah bahan, memisahkan bahan mentah dan matang, serta memastikan air yang digunakan bebas kontaminasi,” jelas Mery.

Keterlibatan Badan Gizi Nasional RI dalam kegiatan ini menjadi bagian dari fungsi pengawasan dan pembinaan terhadap implementasi standar keamanan pangan di lapangan. Melalui kolaborasi lintas sektor ini, pengawasan kualitas pangan siap saji diharapkan semakin terintegrasi, terutama di dapur pelayanan masyarakat seperti SPPG.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para peserta yang merupakan penjamah dapur SPPG dari berbagai gereja dan komunitas di Kota Sorong. Mereka menilai pelatihan ini membuka wawasan baru tentang pentingnya pengelolaan pangan secara profesional dan bertanggung jawab, terutama dalam pelayanan konsumsi bagi anak sekolah.

Salah satu peserta, Lena, seorang Orang Asli Papua (OAP) yang aktif di dapur MBG mengungkapkan rasa terima kasihnya atas pelatihan tersebut.

“Saya sangat senang ikut kegiatan ini. Banyak hal baru yang saya pelajari, terutama soal cara mengolah makanan supaya tidak cepat basi dan tetap aman dimakan banyak orang. Terlebih ini makanan bagi anak-anak kita, generasi masa depan bangsa. Tentunya ini sangat bermanfaat,” ujar Lena dengan antusias.

Melalui kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Kesehatan Kota Sorong, Badan Gizi Nasional RI, dan SPPG, diharapkan para penjamah pangan dapat menjadi pelopor dalam penerapan standar keamanan pangan siap saji di lingkungan masing-masing. Langkah ini sejalan dengan visi Kementerian Kesehatan RI dalam menciptakan masyarakat yang sehat, produktif, dan tangguh.

PENULIS : JASON

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here