Kota Sorong, mediabetewnews.com – Keterlambatan pembayaran gaji dan tunjangan tenaga kesehatan menjadi alasan bagi Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu untuk meminta Bupati Raja Ampat mengistirahatkan Direktur RSUD Raja Ampat.
Hal itu dismpaikan langsung Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu saat rapat koordinasi pra Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Papua Barat Daya di Rylich Panorama Hotel, Selasa, 11 Maret 2025.
Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu mengaku, meski RSUD Raja Ampat terbilang nyaman dan asri. Namun, di balik semua itu tenaga kesehatan masih menjadi masalah.
” Tiga kali berkunjung ke Raja Ampat, saya sudah tiga kali mendapat laporan terkait masalah tenaga kesehatan,” ujarnya dihadapan peserta rakor pra musrenbang provinsi PBD.
Elisa Kambu menegaskan kalau bisa Direktur RSUD Raja Ampat di istirahatkan dulu biar iklim kerja di sana kembali sehat.
Dirinya bahkan bercerita pernah bertemu direktur RSUD Raja Ampat menanyakan persoalan yang terjadi di RSUD Raja Ampat terutama soal keterlambatan pembayaran gaji dan tunjangan Nakes.
Elisa Kambu menyampaikan bahwa RSUD Raja Ampat di bawah pengawasan bupati, untuk itu direktur RSUD Raja Ampat harus di istirahatkan.
Sementara Bupati Raja Ampat Orideko Burdam tak membantah jika tadi gubernur meminta dirinya melakukan perbaikan pelayanan kesehatan hingga RSUD Raja Ampat.
Diakui oleh Bupati Raja Ampat Orideko Burdam bahwa terjadi mis komunikasi antara direktur dengan tenaga kesehatan. Makanya, ingatkan agar direktur perlu di evaluasi.
Orideko Burdam berjanji akan segera mengevaluasi kinerja direktur RSUD Raja Ampat dan mencari penggantinya.
” Penggantinya harus lebih baik sehingga pelayanan di RSUD Raja Ampat semakin baik,” tutupnya. (Edi)