Kota Sorong, mediabetewnews.com – Promotor muda asal Kota Sorong yang juga Anggota DPD RI, Paul Finsen Mayor siap menggelar kejuaraan tinju amatir PFM Cup I yang akan digelar di Gedung Serbaguna Batalyon 762/VYS, Kota Sorong.
Turnamen ini akan diwarnai dengan pertandingan hiburan dari dua petinju pemegang sabuk juara dunia yakni Daud Chino Yordan vs Geisler App. Demikian disampaikan Anggota DPD RI yang juga promotor internasional, Paul Finsen Mayor (PFM) kepada awak media di salah satu hotel di seputaran Km 10 Kota Sorong, Sabtu 21 Juni 2025.
Turnamen PFM Cup I selain diwarai dengan pertandingan hiburan antara Daud Yordan vs Geisles App, juga akan dihadiri oleh Wakil Ketua MPR, Ketua DPD RI dan 16 anggota DPD RI
Dikatakan Senator PFM, salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk dijadikan ruang strategis bagi generasi muda Papua untuk menyalurkan energi, membangun disiplin, dan meraih prestasi serta ingin mengorbitkan atlet-atlet tinju Papua ke kancah nasional maupun internasional.
“Kejuaraan ini akan dijadikan ajang seleksi untuk mencari bibit-bibit atlit tinju yang bisa kita orbitkan ke tingkat nasional maupun untuk mewakili Provinsi Papua Barat Daya pada berbagai ivent tinju amatir,” ujar Senator Paul Finsen Mayor dalam konferensi pers menjelang pelaksanaan acara.
Lebih dari itu, PFM Cup I diharapkan menjadi solusi konkret terhadap maraknya kenakalan remaja dan kekerasan jalanan di Sorong. Namun beberapa hari belakangan ini eskalasi tindak pidana dijalan mulai menurun karena para anak muda sibuk dengan latihan dalam mempersiapkan diri menuju turnamen yang tiggal menghitung hari saja.
“Ini soal menciptakan ruang ekspresi dan prestasi bagi anak-anak muda. Kita bawa yang suka berkelahi di jalanan naik ke ring tinju. Dapat nama, dapat uang, dapat kerja, bahkan mungkin dapat jodoh,” ujar Senator PFM sambil berkelakar.
Menurut Senator PFM, pertandingan tinju dapat menjadi jalan keluar dalam mengatasi tindakan kekerasan, pengangguran, dan keterbatasan. Bagi anak muda Papua, dan inilah saatnya mereka menunjukan kemampuan mereka dalam berprestasi.
Dikatakan Senator PFM, awalnya panitia tidak ingin untuk memuungut biaya masuk namun karena kondisi Gedung yang hanya dapat menampung kurang lebih 500 penonton, dan juga akan dihadiri pejabat negara, akhirnya panitia menginisiasi agar penonton atau pengunjung jangan sampai membludak di dalam ruang maka panitia bersepakat melakukan penjualan tiket masuk.
“Hari pertama sudah pasti pengunjung akan membludak karena ada pertamdingan hiburan sehingga untuk menginisiasi agar pengunjung tidak terlalu banyak didalam Lokasi Gedung maka panitia akan memberlakukan penjualan tiket dengan harga terjangkau yakni Rp. 200.000/orang,” ungkap Senator PFM.
Penulis : Bambe
