Beranda Lintas Papua Aliansi Masyarakat Doberay Tolak Hasil Seleksi Calon Anggota DPRPBD

Aliansi Masyarakat Doberay Tolak Hasil Seleksi Calon Anggota DPRPBD

133
0
BERBAGI

Kota Sorong, mediabetewnews.com – Aliansi Masyarakat Adat Doberay melakukan aksi protes terkait hasil seleksi calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua Barat Daya (DPRPBD). Aksi protes tersebut digelar di kantor Sekretariat Daerah Provinsi Papua Barat Daya, Rabu, 19 Februari 2025.

Aksi protes yang dilakukan Aliansi Masyarakat Adat Doberay mendapat tanggapan dari Kepala Bapperinda Provinsi Papua Barat Daya, Rahman Rajab.

Kepala Bapperinda Provinsi Papua Barat Daya, Rahman Rajab menyampaikan bahwa proses seleksi yang dilakukan panitia seleksi (pansel) telah selesai.

” Saat ini masuk fase sanggahan sehingga bapak dan ibu bisa menyampaikan datanya kepada pemerintah provinsi Papua Barat Daya supaya nantinya bisa dipelajari,” ujarnya.

Rahman memastikan, jika ada buktinya, pemerintah bisa memutuskan apakah yang dilaporkan itu benar dan terbukti maka hasilnya bisa dibatalkan.

Dirinya juga menegaskan tidak akan menandatangani berita acara pengesahan calon anggota DPRPBD.

Merespon jawaban kepala Bapperinda, calon anggota DPRPBD PAW dari daerah pengangkatan Raja Ampat, Ludia Mentansan dalam orasinya menyampaikan ada dua nama yang bukan orang asli Raja Ampat, yaitu Roberth Wanma dan Frengky Umpain.

Ludia pun meminta agar kedua nama tersebut dibatalkan.diminta untuk dibatalkan.

Disisi lain Humas Suku Tehit Beni Krimadi mendesak suku Tehit mencabut hak dari Otto Ihalauw sebagai anak adat suku Tehit.

Beni Krimandi menilai bahwa Otto Ihalauw tidak paham dengan kondisi masyarakat adat suku Tehit.

Di sisi lain, perwakilan suku Maya Mathias Samagita sangat sayangkan tidak adanya perhatian dari pemerintah provinsi Papua Barat Daya terhadap suku Maya.

Pemerintah provinsi Papua Barat Daya tidak memberikan peluang kepada orang suku Maya,.

” Di MRP kita sudah tidak dapat, sekarang giliran DPRPBD tidak ada lagi,” ucapnya.

Untuk mempertegas aksi protes yang dilakukan, perwakilan adat suku Moi Klabra, Yepta Kolis menegaskan bahwa pansel harus bekerja profesional. Aturan dari Menteri Dalam Negeri sangat jelas.

Jadi, jangan buat kepentingan tertentu yang kemudian membuat masyarakat adat yang ada di wilayah Doberay dirugikan.

” Jangan memakai cara-cara yang tidak pantas, tipu masyarakat dengan uang lalu memberikan peluang bagi OAP tertentu menjadi anggota DPRPBD,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Binasket se tanah Papua Andarias Maga meminta agar calon anggota DPRPBD dari daerah pengangkatan Sorong Selatan yang telah diloloskan oleh pansel, yakni George Dedaida harus dibatalkan dan digantikan dengan Yoppy Saflembolo.

” Saya tegaskan bahwa suku Tehit yang terdiri dari 14 sub suku sepakat jika Yoppy Saflembolo jadi anggota DPRPBD,” ujarnya.

Setelah menerima aspirasi aliansi masyarakat adat Doberay yang dibacakan oleh wakil ketua suku Tehit Binasket se tanah Papua Margaretha Kehek, Rahman berjanji membawa aspirasi itu untuk kemudian diiserahkan ke Biro Otsus Kementrian Dalam Negeri.

Mantan Kepala Bappeda Kota Sorong itu lalu meminta dukungan dari massa sehingga masalah yang terjadi dapat siselesaikan. (Edi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here