SORONG, mediabetewnews.com – Ketua Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya (DPD PA GMNI) Yosep Titirlolobi, SH yang juga Direktur LBH Gerimis dalam rilisnya yang diterima media ini, Selasa (19/7/2025) mengatakan bahwa sudah memasuki bulan ke empat Polres Sorong belum mengungkap kasus pengeroyokan terhadap Kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Sorong di Kampus Unimuda.
“Proses hukum terhadap Laporan Polisi Nomor : LP/B/115/V/2025/SPKT/POLRES SORONG/POLDA PAPUA BARAT DAYA Tanggal 21 Mei 2025 berjalan sangat lamban dan belum dapat memberikan kepastian hukum terhadap klien kami dalam mencari Keadilan di wilayah hukum Polres Sorong,” ungkap Yosep.
Kata Yosep, untuk itu DPD PA GMNI meminta kepada Kapolda Papua Barat Daya agar segera mencopot Kasat Reskrim Polres Sorong yang dinilai lambat dalam menangani perkara pengeroyokan kader GMNI Kabupaten Sorong yang laporan polisinya telah dilayangkan sejak 21 Mei 2025 sampai sekarang belum ada kejelasan.
Menurut Yosep, pengeroyokan yang terjadi di Kampus Unimuda Kabupaten Sorong dikenakan Pasal 170 KUHPidana. Bukti-bukti berupa vidio pemukulan yang dilakukan lebih dari satu orang sudah diserahkan kepada penyidik tetapi sampai sekarang perkara tersebut masih jalan di tempat. Ini ada apa?
“Akibat pengeroyokan belasan orang terhadap klien kami yang bernama M. Rizky Sukunwatan menyebabkan kondisi korban yang saat kejadian berdarah-darah, sampai saat ini korban selalu rutin memeriksakan kondisi tubuhnya ke dokter karena dada dan kepalanya masih terasa sakit sampai sekarang, apa lagi yang bersangkutan merupakan penyandang distabilitas,” terang Yosep.
Dikatakan Yosep, laporan klien kami sudah lengkap, mulai dari visum, foto kondisi korban yang berdarah usai di keroyok oleh belasan orang namun sampai sekarang pelakunya belum juga ditangkap. Padahal polisi sendiri sudah mendapatkan gambaran bahwa ada oknum dosen yang diduga menjadi provokator dan menyuruh mahasiswa lain melakukan pengeroyokan kepada kader GMNI.
Lanjut Yosep, berdasarkan keterangan korban dan saksi-saksi dari GMNI Kabupaten Sorong bahwa pada saat itu ada demo mahasiswa Cipayung di kampus Unimuda dan demo berjalan dengan baik tetapi diduga ada salah satu oknum dosen yang memprovokasi mahasiswa lain untuk melakukan pemukulan dan pengeroyokan terhadap peserta demo dan yang dikeroyok adalah Kader GMNI Kabupaten Sorong.
“Dalam waktu dekat DPD PA GMNI PB/PBD akan berkordinasi dengan DPP PA GMNI di Jakarta dan meminta agar DPP PA GMNI dan DPP GMNI untuk bertemu Kapolri untuk melaporkan lambatnya penanganan perkara pengeroyokan yang ditangani oleh Kasat Reskrim Polres Sorong,” tegas Yosep.
Perlu diketahui bahwa Organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia adalah organisasi yang cukup besar dan memiliki cabang-cabang di setiap provinsi dan kabupaten kota di seluruh Indonesia dan memiliki jutaan kader aktif dan alumninya dari Sabang sampai Merauke, GMNI sendiri telah banyak melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa yang menjadi pejabat di negara ini mulai dari pejabat di pusat sampai di daerah dan kalau GMNI Kabupaten Sorong saja anggotanya dipukul tidak bisa di ungkap oleh Polres Sorong bagaimana dengan masyarakat kecil yang melaporkan permasalahannya.
Penulis : Jason