Beranda Lintas Papua Penuhi Target Jumlah Wisatawan Sesuai Perpres Nomor 87 Tahun 2024, Pemkab Raja...

Penuhi Target Jumlah Wisatawan Sesuai Perpres Nomor 87 Tahun 2024, Pemkab Raja Ampat Harus Buka Pintu Masuk Baru

43
0
BERBAGI

SORONG, mediabetewnews.com – Raja Ampat merupakan salah satu destinasi Pariwisata terbaik di dunia. Namun selama kurun waktu lebih dari 20 tahun masyarakat Raja Ampat belum merasakan dampak yang signifikan bagi perekonomian dari pariwisata.

Untuk itu Muhammad Jabir Soltief salah satu pelaku pariwisata menginginkan agar kunjungan wisatawan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dunia pariwisata secara signifikan.

Guna meningkatkan perekonomian masyarakat Raja Ampat dari dunia pariwisata dapat dilakukan dengan membuka akses masuk ke Raja Ampat lbih dari satu tempat karena selama ini hanya melalui Kota Sorong.

“Akses masih menjadi masalah utama, sehingga masyarakat belum merasakan manfaat dari sektor pariwisata Raja Ampat sebagai destinasi wisata dunia,”ungkap  Muhammad Jabir Soltief saat ditemui dilingkungan Pengadilan Negeri Sorong, Rabu (16/7/2025).

Dikatakan Jabir, bayangkan saja jumlah wistaawan dari Asean, Asia, Amerika, Eropa dan Afrika yang masuk melalui Bali berjumlah sekitar 6,3 ribu lebih. Lalu yang masuk melalui Manado sebanyak 47.360  orang, sementara yang masuk ke Raja Ampat hanya 30.000 wisatawan asing di tahun 2024,” ujar Jabir.

Menurut Jabir, secara logika saja, jika satu pintu masuk sudah bisa mencapai 30.000 wisatawan asing. Maka bila ada tiga pintu masuk, tentu jumlah wisatawan asing akan meningkat 2 sampai 3 kali lipat.

“Logika sederhana saja, jika melalui satu pintu masuk bisa capai 30.000 wisatawan, maka kalau dua atau tiga pintu masuk, maka jumlah wisatawan asing akan meningkat hingga 3  kali lipat, demikian pula wisatawan domestik atau Nusantara pun makin bertambah pula,” ungkap Jabir Soltief.

Lanjut Jabir, selama ini pintu masuk ke destinasi wisata Raja Ampat hanya melalui Kota Sorong. Nah, kami sebagai pelaku pariwisata ingin agar pintu masuk bisa dibuka pula melalui pintu masuk dari destinasi lain menuju spot wisata Raja Ampat seperti melalui Maluku dan Maluku Utara.

Bila wisatawan meningkat, lanjut Jabir Soltief, maka penghasilan pelaku usaha yang memiliki home stay pun bisa meningkat, dan berdampak pada  ekonomi masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Untuk itu kami akan melobi Gubernur Maluku Utara dan Gubernur Maluku untuk bisa membuka port stay untuk masuk langsung ke spot-spot pariwisata di Raja Ampat,” kata Jabir Soltief menuturkan.

Menurut Jabir, posisi Maluku dan Maluku Utara sangat startegis dan bisa masuk ke spot wisata baik di Misool maupun Waigeo.

“Kalau dari Maluku Utara, pintu masuk yang lebih dekat berada di Halmahera Tengah. Dari Halmahera ke Misool cuma memakan waktu 2 jam mengunakan speed boad dengan motor tempel 40 PK, sedangkan dari Sorong ke Misool memakan waktu sekitar 4 sampai 5 jam dalam kondisi laut tenang, ” kata Jabir Soltief.

Kalau dari Provinsi Maluku , sambung dia, pintu masuk bisa dari Bula di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), karena di Maluku ada beberapa destinasi wisata yang terkenal seperti Banda, Ambon dan Pantai Ora.

“Banyak wisatawan mancanegara yang masuk ke Banda dan Ambon, mereka bisa dari Banda ke Ambon lalu ke Pantai Ora di Kabupaten Maluku Tengah kemudian ke Bula di Kabupaten SBT. Biasa setiap mau lebaran haji, masyarakat Misool ke Bula beli sapi kurban, mereka bawa sapi dari Bula dengan mengunakan speed boat dengan motor 40 PK cuma 2 jam saja,” tutur Jabir Soltief.

Ditambahkan Jabir, bila wisatawan dari Banda ke Ambon lalu ke Pantai Ora harus kembali ke Ambon lagi lalu ke Sorong dan lanjut ke Raja Ampat sudah pasti biayanya membengkak.

“Tentu saja rute perjalanan tambah panjang, dan kost biaya makin besar. Kalau dari Banda ke Ambon lalu ke Pantai Ora kemudian ke Bula atau Wahai terus masuk ke Misool, maka Cost biaya menjadi lebih murah,” kata Jabir Soltief menjelaskan.

Sebenarnya saat kepemimpinan Bupati Markus Wanma dan dilanjutkan oleh Bupati Abdul Faris Umlati, kata Jabir Soltief, sempat di buka akses masuk ke Waisai melalui Manado dan Ternate menggunakan transportasi udara.

Dikatakan Jabir, upaya membuka akses masuk melalui Provinsi Maluku Utara dan Maluku selaras dengan target yang termuat dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2024 tentang Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional Raja Ampat tahun 2024 sampai 2044.

“Jika ada tiga pintu masuk, kami optimis target dalam Perpres Destinasi Pariwisata Nasional Tahun 2039 sebanyak 66 ribu untuk kunjungan wisatawan asing dan target tahun 2044 sebanyak 700 ribu wisatawan bisa terpenuhi dan berdampak pada peningkatan pendapatan pelaku usaha pariwisata dan juga Pendapatan Asli Daerah (PAD),” kata Jabir Soltief mengakhiri.

Penulis : Bambe

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here